Kembali ke Artikel
Puisi-Puisi Ahmad Syaihu Sumber Gambar: Dokumentasi Penulis
07 Aug/2019

Puisi-Puisi Ahmad Syaihu

Indonesiaku, Zamrud Khatulistiwa

 

Indonesia zamrud khatulistiwa

Sejak dahulu kala sejak penciptaanya

Menjadi tanah harapan bagi semua warganya

Beragam bahan tambang dan mineral

Berbagai hasil pertanian yang menyegarkan

Beragam flora dan fauna yang menyehatkan

Bervariasi hasil laut yang menggiurkan

Beragam adat dan bahasa yang menawan

Bermacam budaya dan agama yang menenteramkan

Indonesia beragam suku bangsa dan dan ras

Hidup dalam harmoni yang menawan

Indonesia adalah tanah bencana

Karena letak geologisnya yang rawan gempa

Belum lagi gunung berapi yang selalu mengeluarkan lahar dan lava

Banjir bandang dan tanah longsor adalah terbiasa

Tsunami dan gempa yang selalu mengancam

Jangan hancurkan Indonesia dengan bencana

Jangan rusak Indonesia dengan musibah

Cukuplah sampai di sini bencana terjadi

Asalkan anak cucu kita terlindungi

Rumahku, 23-10-2018

 

Sebait Puisi untuk Palu, Sigi, dan Donggala

 

Dukamu dukaku juga Palu, Sigi, dan Donggala

Gempa dan tsunami mengoyak jantung pulau Sulawesi

Ketika rumah dan bangunan hancur ditelan bumi

Ketika tsunami menenggelamkan pemukiman yang berpenghuni

Ketika lumpur menyapu bangunan dan manusianya

Menghancurkan semua yang berdiri

Mematikan semua yang hidup

Palu, Sigi, Donggala dukamu dukaku juga

Rintihanmu mengoyak hatiku yang terdalam

Meski jarakmu ribuan kilometer dariku

Engkau adalah satu saudara warga Indonesia

Meski keberadaanmu sekarang menderita

Hatiku juga terkoyak dan menderita

Kita adalah sama

Sebagai umat manusia yang sama

Sama-sama berbangsa satu

Sama sama bertanah air yang satu

Sama-sama berideologi Pancasila

Kita adalah sama

Dukamu, dukaku juga

Ayo bangkit Palu, Sigi, dan Donggala

Engkau tidak sendiri bangkit

Kita semua seluruh Indonesia

Bahkan kita semua seluruh dunia

Akan bersamamu untuk bangkit lebih baik

Menatap masa depan yang lebih indah

Menjadikan Palu, Sigi, dan Donggala kembali berjaya

Bersama seluruh rakyat Indonesia

Rumahku, 05-10-2018

 

Wanita Tangguh

 

Kadang engkau terbangun

Sendiri di gulita malam

Untuk menyusui sang buah hati

Atau sekadar menggati popok si bayi

Atau bermunajat pada Ilahi Rabbi

Engkau wanita yang tangguh

Selalu hadir di setiap saat

Siapapun yang membutuhkan

Kau siapkan sarapan pagi

Untuk seluruh keluarga

Engkau perempuan tangguh

Yang selalu menyiapkan kebutuhan suami untuk bekerja

Menyiapkan perlengkapan anak pergi ke sekolah

Setelah semuanya pergi, engkau tak berhenti untuk bekerja

Engkau rapikan rumah agar nyaman dan menyenangkan

Kau mencuci pakaian anak dan suami

Kau rawat si kecil dengan penuh kasih

Engkau wanita tangguh tak pernah mengeluh

Langkahmu selalu kuat menghadapi tugas mulia

Wanita tangguh dalam rumah

Yang selalu siap melayani seisi rumah

Yang selalu siap mendidik dan merawat buah hati

Menjadi manusia-manusia sejati yang mandiri

Engkau wanita yang tangguh

Adalah istri salihah

Ibu yang mulia

Yang akan mengantarkan kami semua

Menuju surga-Nya

Rumahku, 02-10-2018

 

Bintang di Langit Malam


Malam semakin larut

Di langit nampak gugusan bintang

Berlomba menerangi semesta

Ada yang kerlap-kerlip

Ada yang menari-nari

Ada yang berpindah

Ada yang nampak tenang

Bintang di langit adalah karunia

Jadikan malam menjadi indah

Jadikan langit makin memesona

Jadikan semesta beraneka warna

Malam tanpa bintang adalah nestapa

Bagaikan malam tanpa cahaya

Gelap gulita tanpa penerang

Malam tanpa bintang adalah nestapa

Seolah langit sedang berduka

Seolah alam dalam gulana

Bintang di langit jadikan pesona

Lengkapi malam dengan taburan cahaya

Lengkapi malam dengan pernak pernik pesona

Walau tanpa terdengar suara

Sejatinya engkau saling menyapa

Di antara sesama bintang

Di langit persada

Bintang gumintang di langit malam

Tampakkan indahmu dalam cahaya

Tampakkan terangmu dalam gulita

Tampakkan ceriamu dalam pesona

Oh bintang di langit malam

Seolah hatiku ikut berbunga

Dengan hadirmu di langit dunia

Rumahku, 08-10-2018

 

Matahari Akan Terbenam

 

Setelah sehari menyinari bumi

Dengan cahaya dan energi

Waktunya undur diri

Untuk kembali esok hari

Mentariku yang penuh semangat

Memberikan kehidupan mahluk yang bernyawa

Untuk terus beraktivitas

Melanjutkan kehidupan di dunia

Sinarmu menyebabkan siang

Energimu menyebabkan aktivitas

Tak lelah engkau tebarkan cahaya

Untuk air, udara, bebatuan, pasir, dan tanah

Menghidupkan hewan, tumbuhan, dan manusia

Mentariku tak pernah lelah

Sudah bermiliar tahun engkau selalu bersinar

Tak kan pernah hilang meski tertutup awan

Tak kan pernah surut meski dihadang hujan

Dan selalu hadir untuk alam semesta

Mentariku selalu bersinar

Mentariku selalu benderang

Mentariku selalu berbagi energi

Mentariku tak pernah lupa hadir setiap hari

Menemani kehidupan di mayapada

Bersinergi membentuk kehidupan

Bersinergi membentuk peradaban

Bersinergi membentuk budaya

Oh mentariku yang selalu bersinar

Jangan pernah tinggalkan dunia

Sampai malaikat pencabut nyawa

Merusak alam semesta

Rumahku jelang Maghrib, 17-01-2019

 

*Ahmad Syaihu adalah guru MTsN 4 Surabaya

 

JELAJAH